Postingan

PT Suparma Tbk (SPMA)

 PT Suparma Tbk (SPMA)   PT Suparma Tbk perusahaan dengan kode emiten SPMA merupakan perusahaan yang berdiri di Surabaya dan bergerak di industri kertas dan tisu. SPMA ini sendiri berdiri pada tahun 1976 dengan nama PT Supar Inpama yang bergerak di bidang kertas dan berganti nama menjadi PT Suparma pada tahun 1978. Kemudian pada tahun 1994, SPMA melakukan IPO dan di tahun 2003 SPMA mulai melakukan penjualan tisu.     Bisnis dari SPMA ini berbeda dengan bisnis pulp & paper PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), SPMA lebih ke hasil akhir seperti contohnya: sumber : Annual Report 2022          Untuk pemegang saham, Beberapa manajemen juga memiliki saham di SPMA dan hal ini merupakan kabar yang baik karena manajemen memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap perusahaan. sumber : Annual report 2022     Untuk kapasitas produksi SPMA ini, di tahun 2022 terdapat tambahan pabrik baru untuk meningkatkan kapasitas prod...

PT. Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk. (ISSP)

Gambar
 PT. Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk. (ISSP)     PT. Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk. dengan kode saham ISSP berdiri pada tahun 1971 melalui korporasi dengan PT Gayantara, Itochu Corporation dan Kawasaki Steel Corporation. Kemudian pada tahun 1998 bergabung dengan PT Radjin dan PT Steel Pipe Industry of Indonesia. ISSP ini sendiri pertama kali IPO pada tahun 2013 pada harga IDR.295,- dengan menawarkan 2,9 milliar saham.     Komposisi ISSP sendiri 55.9% dimiliki oleh PT Cakra Bhakti Para Putra dan 44.1% oleh Masyarakat (termasuk treasury dan Pemberton Asia Opportunities Fund) . ISSP memiliki beberapa anak usaha yaitu PT. Spindo Engineering Industry (90%), PT Sanko Steel Indonesia (50%), dan PT Poses (20%) -  inoperative.  sumber : ISSP 1Q 2023 report     Produk dari ISSP memiliki 4 kategori :  sumber : ISSP 1Q 2023 report      Bisnis dari ISSP memiliki cakupan yang cukup luas mulai dari Konstruksi, Infrastruktur...

KAPAN SAATNYA KITA MENJUAL SAHAM KITA?

 KAPAN SAATNYA KITA MENJUAL SAHAM KITA Banyak artikel dan bacaan yang memberikan ide kapan saatnya kita perlu membeli saham. Tetapi saat tiba saatnya ketika saham kita naik, kita akan bingung kapan kita mulai menjualnya. Hal ini yang saya alami ketika menghadapi harga saham yang naik tinggi apalagi dengan saham yang telah menjadi bagger (di atas 100%). Berdasarkan dari apa yang saya pelajari, ada beberapa kriteria utama untuk kita dapat menjual saham menurut value investing. 1. Kinerja Perusahaan Kita sebagai value investing selalu memiliki mindset untuk membeli sebuah perusahaan, bukan membeli saham. Oleh karena itu, saat yang paling tepat untuk menjual saham yang kita miliki bila perusahaan itu kinerjanya sudah tidak bagus lagi ataupun ada corporate action yang sudah tidak sesuai lagi dengan harapan kita. Itulah saatnya kita menjualnya. Seperti yang Warren Buffett infokan, lebih mudah untuk pindah ke kapal yang lain daripada kita memperbaiki kapal yang sudah rusak. 2. Ada Perusah...

CARA MENGATUR KEUANGAN UNTUK MASA DEPAN CERAH (BERDASARKAN SUDUT PANDANG PENULIS)

 CARA MENGATUR KEUANGAN UNTUK MASA DEPAN CERAH (berdasarkan sudut pandang penulis) Tulisan ini dibuat berdasarkan apa yang saya alami sendiri dan pelajari dari berbagai nara sumber. Hal ini untuk membantu kita semua terutama untuk teman-teman yang masih memiliki banyak waktu untuk bisa mengatur masa depan ketika pensiun nantinya. Walaupun saya merasa mungkin saya juga belum saatnya untuk menulis hal-hal seperti dikarenakan saya juga masih jauh dari kata pensiun atau mempunyai finansial freedom. Tetapi saya ingin berbagi dari apa yang pernah saya alami dan saya pelajari. 1. Konsep Keuangan Adakah yang dari kita ketika mendapatkan gaji terutama gaji pertama sangat ingin sekali membelanjakannya sesegera mungkin karena ada barang atau jasa yang sangat kita ingini? Apalagi jaman sekarang sangat mudah sekali mendapatkan pinjaman, ada yang dari Bank, Fintech maupun yang ilegal. Saya rasa cukup banyak yang seperti itu karena saya sendiri juga seperti itu sebelumnya. Banyak hal yang tidak b...

FOMO - kawan atau lawan?

FOMO kawan atau lawan Di dalam dunia investasi saya yakin banyak yang rencananya gagal total hanya karena 4 kata ini FOMO. Apakah itu FOMO, mari kita bahas..... Apa itu FOMO? FOMO adalah Fear of Missing Out. Jadi kita takut akan ketinggalan sesuatu. Contohnya : Ketika harga saham naik, kita takut ketinggalan dan akhirnya kita membeli di harga atas atau Ketika harga saham turun, kita takut kalau turun makin dalam jadi kita cepat-cepat jual FOMO ini sangat susah dihindari karena memainkan psikologis seseorang. Banyak yang mengatakan bahwa musuh terbesar dalam berinvestasi saham adalah FOMO. FOMO ini bukan cuma ditakuti oleh investor tetapi juga dengan trader. Rencana trading yang sudah dibuat oleh trader atau perusahaan yang telah dipelajari oleh investor bisa gagal hanya karena FOMO ini. FOMO ini sendiri sebenarnya telah di bahas di banyak buku atau bahasan investasi yang biasanya dikenal dengan permainan Mr. Market. Di dalam bukunya Benjamin Graham the Intelligent Investor, dia mengata...

ULASAN CARA BERINVESTASI ala ONE UP ON WALL STREET BY PETER LYNCH

Gambar
CARA BERINVESTASI  berdasarkan One Up on Wall Street  by Peter Lynch   Kata Pengantar Peter Lynch merupakan manajer investasi legendaris di Fidelity yang sangat terkenal dengan metodenya mencari saham-saham fast growing dengan metodenya Price to Earnings Growth (PEG). Dengan metodenya ini, Dia mendapatkan rata-rata 29.2% / tahun yang dimana mengalahkan return dari S&P 500 lebih dari dua kali lipat. 1. Individual Investors vs Professional Investors     Masuk akalkah kalau ada yang memberitahu kita bahwa investor retail bisa mengalahkan investor profesional yang bekerja full time di pasar saham? Menurut Peter Lynch hal ini sangat masuk akal. Kenapa?     Kekurangan Profesional yang tidak dimiliki investor individu / retail seperti kita :      - Besaran Dana kelolaan      Seperti yang kita ketahui bahwa investor profesional biasanya mengelolah dana yang            cukup besar. D...

SAHAM BIASA DENGAN PROFIT YANG LUAR BIASA (based on Common Stocks and Uncommon Profit by Philip Fisher)

 SAHAM BIASA DENGAN PROFIT YANG LUAR BIASA referensi dari Philip Fisher (Common Stocks and Uncommon Profit) Kata Pengantar Buku Common Stocks and Uncommon Profit karya Philip Fisher merupakan buku yang sangat direkomendasikan oleh investor dunia Warren Buffett. Dalam buku ini lebih banyak mengulas bagaimana cara berinvestasi pada saham yang biasa saja untuk menghasilkan profit yang luar biasa. Mari kita bahas..... 1. Company Checklist Philip Fisher mempunyai 15 checklist ketika berinvestasi pada sebuah perusahaan. Setidaknya untuk kita bisa berinvestasi pada perusahaan yang hebat, kita perlu check sebanyak mungkin. a. Pasar yang bisa berkembang    Pastikan bisnis perusahaan yang kita investasikan memiliki produk / jasa untuk pasar yang masih bisa dikembangkan, contohnya : Data Center, energi terbarukan, teknologi, dsb. b. Selalu mempunyai Inovasi     Karena tidak ada produk / jasa yang bisa bertahan selamanya di pasar. Jadi Manajemen harus selalu berinovasi untu...