PT. Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk. (ISSP)
PT. Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk. (ISSP)
PT. Steel Pipe Industry of Indonesia, Tbk. dengan kode saham ISSP berdiri pada tahun 1971 melalui korporasi dengan PT Gayantara, Itochu Corporation dan Kawasaki Steel Corporation. Kemudian pada tahun 1998 bergabung dengan PT Radjin dan PT Steel Pipe Industry of Indonesia. ISSP ini sendiri pertama kali IPO pada tahun 2013 pada harga IDR.295,- dengan menawarkan 2,9 milliar saham.
Komposisi ISSP sendiri 55.9% dimiliki oleh PT Cakra Bhakti Para Putra dan 44.1% oleh Masyarakat (termasuk treasury dan Pemberton Asia Opportunities Fund). ISSP memiliki beberapa anak usaha yaitu PT. Spindo Engineering Industry (90%), PT Sanko Steel Indonesia (50%), dan PT Poses (20%) - inoperative.
![]() |
sumber : ISSP 1Q 2023 report |
Produk dari ISSP memiliki 4 kategori :
Bisnis dari ISSP memiliki cakupan yang cukup luas mulai dari Konstruksi, Infrastruktur, Minyak, Gas, Otomotif maupun Furnitur. Dan beberapa konsumen dari ISSP juga berasal dari beberapa perusahaan besar juga.
sumber : ISSP 1Q 2023 report |
Dan kedepannya ISSP memiliki target 500,000 Ton in 2025 yaitu meningkat 54%
Untuk keuangan ISSP sendiri, ISSP memiliki profit margin yang cukup (1Q 2023 - GPM 13.5% dan NPM 6.2%) dan ditargetkan untuk terus bertumbuh kedepannya.
sumber : ISSP 1Q 2023 report
Untuk rasio dari ISSP sendiri cukup baik, dimulai dari (2023 Annual) PER 4.47x , PBV 0.44x, dan DER 0.75x
Dengan melihat rasio-rasio dan profil ISSP, ISSP merupakan perusahaan yang cukup bagus dan undervalue. Cuma yang perlu diperhatikan dari ISSP adalah persediaannya yang cukup besar dan diperlukan juga untuk memonitor harga HRC karena hal tersebut berdampak pada laba ISSP.
Harga HRC |
Melihat harga HRC yang melewati harga tertingginya dan semakin murah dan sektor property yang mulai membaik, dapat memberikan dampak yang baik untuk ISSP, tetapi kita juga perlu memperhatikan sentimen negatif dari konstruksi yang dimana 59% pendapatan ISSP berasal dari konstruksi terutama dari BUMN Karya yang beberapa emiten-nya memiliki kesulitan untuk membayar hutang. So, bagaimana menurut Anda? Apakah layak untuk diinvestasikan?
Disclaimer : Konten ini bukan bersifat rekomendasi beli atau jual. Hanya bersifat edukasi berdasarkan pandangan penulis. DYOR
Komentar
Posting Komentar