KAPAN SAATNYA KITA MENJUAL SAHAM KITA?
KAPAN SAATNYA KITA MENJUAL SAHAM KITA
Banyak artikel dan bacaan yang memberikan ide kapan saatnya kita perlu membeli saham. Tetapi saat tiba saatnya ketika saham kita naik, kita akan bingung kapan kita mulai menjualnya. Hal ini yang saya alami ketika menghadapi harga saham yang naik tinggi apalagi dengan saham yang telah menjadi bagger (di atas 100%). Berdasarkan dari apa yang saya pelajari, ada beberapa kriteria utama untuk kita dapat menjual saham menurut value investing.
1. Kinerja Perusahaan
Kita sebagai value investing selalu memiliki mindset untuk membeli sebuah perusahaan, bukan membeli saham. Oleh karena itu, saat yang paling tepat untuk menjual saham yang kita miliki bila perusahaan itu kinerjanya sudah tidak bagus lagi ataupun ada corporate action yang sudah tidak sesuai lagi dengan harapan kita. Itulah saatnya kita menjualnya. Seperti yang Warren Buffett infokan, lebih mudah untuk pindah ke kapal yang lain daripada kita memperbaiki kapal yang sudah rusak.
2. Ada Perusahaan yang lebih baik
Salah satu alasan kenapa kita menjual saham kita bila kita menemukan perusahaan yang jauh lebih baik daripada perusahaan yang kita punya. Jadi kenapa kita harus tetap mempertahankan perusahaan yang kita punya bila ternyata ada perusahaan yang bisa menghasilkan lebih baik untuk kita. Ingat di dalam dunia investasi jangan terlalu mencintai sebuah perusahaan atau membenci sebuah perusahaan.
3. Tidak sesuai harapan kita lagi
Sebelum kita membeli sebuah saham atau perusahaan, pastinya sebagai value investing kita perlu melakukan riset yang mendalam baik dalam kuantitatif maupun kualitatif. Oleh karena itu bila ternyata perusahaan yang kita investasikan tidak berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan, tentunya kita bisa memulai memikirkan untuk menjualnya.
Oleh karena itu sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Warren Buffet mengenai kepemilikan sebuah saham perusahaan untuk perusahaan yang wonderful bisalah mencapai selamanya selama perusahaan itu sesuai dengan ekspetasi kita. Jangan lah pernah terpengaruh untuk berpatokan pada harga di pasar atau situasi makro tetapi lebih kepada kinerja perusahaan.
Selama kinerja perusahaan masih baik, kita akan tetap memegangnya walaupun harganya sudah bagger. Karena kita tidak akan pernah tau kapan harga perusahaan itu mencapai puncaknya selama perusahaan tersebut bekerja sangat baik.
Terima Kasih
Komentar
Posting Komentar